Implikasi Dan Dampak Terhadap Digital Cinema di Masyarakat : PENGARUH KEMUNCULAN DIGITAL CINEMA BAGI MASYARAKAT
PENGARUH KEMUNCULAN DIGITAL CINEMA BAGI MASYARAKAT
Dengan adanya kemunculan Digital
Sinema di tengah masyarakat dapat membantu para Industri Film, Animasi Film,
Animasi Game, dll. Dengan adanya digital sinema, film-film yang ada dapat
diberikan musik latar dengan teknologi komputer dan segala macam efek-efek yang
membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata. Setelah itu, film dapat
dibuat dengan biaya produksi yang lebih murah namun dengan kualitas yang
baik.
Film dengan tambahan efek
menggunakan teknologi komputer
Bagi pengguna/penonton juga
diberikan dampaknya juga yaitu penonton dapat melihat film dengan layar yang
lebar dan suasana yang lebih nyaman. Contohnya di bioskop film akan main/mulai
diputar, lampu dimatikan dan pintu-pintu ditutup sehingga penonton dapat
konsentrasi memusatkan segala perasaannya. Lalu penonton dapat menikmati film
dengan efek-efek yang terlihat seperti asli, tidak seperti zaman dulu. Selain
film, video game sekarang juga memiliki tampilan/efek yang sudah detail tidak
seperti dulu karena adanya teknologi digital sinema.
Memproduksi sebuah film yang
spektakuler (seperti yang dilakukan oleh kalangan sineas Hollywood) tentu saja
membutuhkan biaya yang sangat besar. Film-film Hollywood banyak menggunakan
visual effect canggih yang membuat film mereka lebih hidup. Contohnya, film Titanic yang harus membangun
tiruan kapal Titanic itu sendiri. Film Titanic itu sendiri menghabiskan dana
sebesar 200 juta dollar atau kalau kita rupiahkan bisa mencapai angka 2,5
triliun rupiah.
Kini format film beserta
kecanggihan yang disertakan tidak hanya dapat kita nikmati melalui layar besar
bioskop, tetapi juga dapat kita nikmati pula dalam format VCD ataupun DVD.
Dengan menggunakan peralatan home theater, kita dapat menikmati film dirumah
dengan kualitas seperti dibioskop.
Dampak digital cinema dilihat
dari industri perfilman dan penontonnya :
Industri film adalah industri yang
tidak ada habisnya. Sebagai media massa, film digunakan sebagai media yang
merefleksikan realitas, atau bahkan membentuk realitas. Cerita yang ditayangkan
lewat film dapat berbentuk fiksi atau non fiksi. Lewat film, informasi dapat
dikonsumsi dengan lebih mendalam karena film adalah media audio visual. Media
ini banyak digemari banyak orang karena dapat dijadikan sebagai hiburan dan
penyalur hobi.
Dari sisi Industri Perfilman
# Dulu film yang dihasilkan
berupa gambar hitam putih, tetapi sekarang film yang ada sudah bewarna seperti
nyatanya objek tersebut.
# Sekitar tahun 1822-an,
film-film yang ada adalah film bisu (tidak ada suaranya) hanya ada
adegan-adegan sehingga penonton sulit untuk menangkap pesan yang ingin
disampaikan. Dengan kemajuan teknologi, kini suara yang ada bisa terdengar
dengan jelas, bersih, dan noise-nya hampir tak terdengar.
# Adegan-adegan yang terdapat
dalam film bisu berlangsung sangat cepat, kini film yang ada berdurasi kurang
lebih 2 jam dengan narasi yang runtut.
# Film-film yang ada dapat
diberikan musik latar dengan teknologi komputer dan segala macam efek-efek yang
membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata.
# Media yang digunakan untuk
menikmati film kini sudah banyak. Jika dulu menggunakan teknologi yang sangat
besar, berat, dan layarnya sangat kecil, kini film dapat dinikmati di televisi,
bioskop, atau lewat VCD dan DVD. Selain itu, film dapat dinikmati pula di rumah
dengan kualitas gambar yang baik, tata suara yang ditata rapi, yang
diistilahkan dengan home theater.
# Dengan teknologi komputer, film
dapat dibuat dengan biaya produksi yang lebih murah namun dengan kualitas yang
baik.
# Munculnya film-film animasi
yang mana itu adalah hasil karya dari kecanggihan teknologi komputer.
# Alat-alat produksi seperti
kamera, komputer dll memiliki ukuran yang semakin kecil dan semakin canggih
sehingga memudahkan dalam pembuatan film.
# Produser membuat film-film yang
lebih imajinatif, kreatif dan modern. Film yang dihasilkan terlihat seperti
nyata berkat kemajuan teknologi saat ini. Seperti Harry Potter, Star Wars,
Spiderman, Transformer dll.
# Salah satu efek CGI dalam film
yaitu digital grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi
menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario.
Contoh penerapan efek ini yaitu penggunaan pada wajah Sean Bean (pemeran
Boromir) dalam ”The Lord of the Rings : The Two Tower” ketika mati dibuat lebih
pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer.
Aplikasi komputer grafis yang digunakan
adalah Computer Generated Imagery (CGI). Beberapa software dari CGI yang popular
atau sering digunakan antara lain Maya, Blender, Art of Illusion dll.
Computer-generated imagery (juga dikenal sebagai CGI) adalah penerapan bidang
komputer grafis, atau lebih khusus, grafis 3D komputer untuk efek khusus dalam
film, program televisi, iklan dan simulasi umumnya, dan media cetak. Dengan
perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang
dikehendaki.
Dari Sisi Masyarakat yang
Menikmati Cinema Digital
# Penonton dapat melihat film
dengan layar yang lebar dan suasana yang lebih nyaman. Contohnya di bioskop
film akan main/mulai diputar, lampu dimatikan dan pintu-pintu ditutup sehingga
penonton dapat konsentrasi memusatkan segala perasaannya
#
Ketika menonton film, tidak lagi film yang hanya bergerak dan tidak
bewarna.
#
Jadwal bioskop dapat dilihat dari internet.
# Penonton tidak perlu menonton
di lapangan seperti zaman dulu yang menggunakan layar tancap, tetapi hanya
perlu ke bioskop atau bahkan membeli teknologi home theater untuk menonton di
rumah.
Kesimpulan :
Tak semuanya berdampak baik untuk
industri game/film ataupun untuk pengguna/penonton. Dengan adanya Digital
Sinema, terlihat bahwa teknologi digital membuat kita malas, karena untuk
membuat film/video game kita tinggal mengedit lewat komputer, tidak ada
aktivitas lainnya sehingga membuat kita malas. Setelah itu, karena adanya
digital sinema membuat kita kecanduan baik itu menonton atau bermain video
game. Lalu dengan adanya digital sinema, kelestarian akan budaya, ras, suku dan
bahasa bisa menjadi punah. Jadi kesimpulannya gunakan teknologi digital sinema
sebaik mungkin dan bermanfaat bagi semua orang, lalu jangan terpaku dengan
menggunakan digital sinema secara terus menerus karena kita akan kecanduan dan
menjadi malas untuk beraktifitas.
Komentar
Posting Komentar