UDP vs TCP


Seringkali, UDP dikaitkan dengan TCP. Tentu Anda yang tertarik akan dunia jaringan sering mendengar kedua istilah ini, namun tak banyak yang telah mengetahui perbedaannya dengan jelas. Transmission Control Protocol (TCP) sendiri sebetulnya juga merupakan salah satu protokol layaknya UDP yang juga memfasilitasi beberapa komputer agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar data dalam jaringan. UDP dapat dikatakan sebagai salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi unreliable (tidak handal), artinya tidak dibutuhkan koneksi antara komputer host dalam jaringan.

Perbedaan UDP dan TCP

Bisa dibilang, UDP sendiri adalah kebalikan dari transport layer TCP. Dengan adanya UDP, pengguna dapat mengirimkan paket-paket melalui aplikasi socket yang berupa datagram. Terdapat dua jenis koneksi, yaitu reliable (handal) dan unreliable (tak handal). Bedanya, jika koneksi reliable akan memberikan konfirmasi saat proses pengiriman data gagal, koneksi unreliable tak akan memberi notifikasi bahwa sebuah data gagal dikirimkan. Secara umum, perbedaan antara UDP dan TCP dapat dijabarkan dalam beberapa poin berikut :


1. Contoh Aplikasi : Beberapa contoh aplikasi yang menggunakan protokol TCP antara lain TELNET, FTP (File Transfer Protocol), dan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol). Sementara itu, beberapa contoh aplikasi yang menggunakan UDP antara lain : DNS (Domain Name System), SNMP (Simple Network Management Protocol), TFTP dan SunRPC.

2. Karakteristik : TCP merupakan sebuah protokol yang memiliki karakteristik berbasis koneksi (connection oriented), sementara UDP tidak berbasis koneksi (connectionless).

3. Pengiriman Data : TCP memakai jalur data full duplex, artinya antara jalur masuk dan jalur keluar data terpisah menjadi dua buah jalur, sehingga proses pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan secara simultan. Sementara itu, UDP mengirimkan data dalam bentuk paket (datagram), tanpa adanya nomor identifier. Artinya, besar kemungkinan data yang didapat tidak urut dan bisa jadi mengalami kerusakan atau bahkan hilang selama proses pengiriman dari host asal ke tujuan.

4. Port : TCP menggunakan port yang mengadopsi 16-bit integer (di antara 0-65535), yang antara port satu dan port lainnya harus unik (berbeda). Sementara itu,UDP pun menggunakan porti 16-bit integer pula, namun dibagi-bagi menjadi 3 bagian, yatu port 1-1023 untuk well-known port, port 1024-49151 untuk registered port, dan sisanya untuk ephemeral port di nomor 49152-65535.

5. Komunikasi : TCP memingkinkan beberapa komputer berbeda saling berkomunikasi dan bertukar data. Sementara UDP sendiri kurang begitu handal untuk memfasilitasi komunikasi tanpa koneksi antara beberapa komputer host dalam jaringan TCP/IP.


Cara Kerja UDP


Cara Kerja UDP

Seperti juga pada kasus TCP,UDP pun memiliki sebuah saluran (channel) yang berguna untuk menghubungkan host antar host untuk saling berkirim informasi. Channel ini kemudian disebut dengan port UDP. Agar dapat terhubung dengan protokol UDP, aplikasi pada komputer terlebih dahulu perlu menyediakan alamat IP serta nomor port UDP dari host yang ingin dituju.

Port UDP ini berguna sebagai sebuah multiplexed message queue. Artinya, port UDP tersebut kemudian mampu bekerja dengan menerima beberapa pesan secara bersamaan. Setiap port UDP memiliki identifikasi dengan nomor yang unik, namun memiliki pembagian tersendiri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Walaupun cukup bermanfaat, namun UDP sendiri memiliki beberapa kelemahan dalam cara kerjanya. Misalnya saja, UDP tidak memfasilitasi mekanisme buffering data masuk dan keluar. Selain itu, UDP juga tak memfasilitasi segmentasi data yang ukurannya besar untuk disederhanakan ke dalam segmen-segmen data, yang bisa dilakukan dengan TCP. Dalam protokol UDP juga tidak terdapat mekanisme flow-control seperti layaknya TCP.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNOLOGI GAME

GAMEPLAY OVERWATCH

TUGAS AKHIR : SBD 2